Tuesday, March 19, 2019

Bagaimana Memelihara Kucing : Awal Mula Memiliki Kucing Dan Suka Dukannya Memiliki Kucing

Hai.....sehat selalu untuk pecinta kucing. Pagi ini saya akan berbagi sedikit tentang kisah awal mula saya dengan suami dan anak saya memiliki kucing.

Awalnya suami saya pulang kerja membawa kucing betina kecil berumur 4 bulan, yang lucu dan imut yang suami bawa dari seorang teman.


Kami beri nama kucing kecil itu Lala. Lala adalah jenis kucing persia sedang, warna bulu coklat muda, sifat lala pada awalnya tenang dan pendiam.


Karena diamnya Lala kemudian kami memutuskan untuk menambahkan kucing yang bertujukan untuk menemani Lala ketika dia sendirian. 


Di saat kami pergi untuk belanja bulanan atau pergi sepanjang hari yang membuat Lala sendirian di rumah.

Akhirnya kami menambahkan 2 kucing betina dan kami beri nama Lulu dan Lili di saat Lala berumur 6 bulan. 


Namun setelah Lala kedatangan Lulu dan Lili, Lala menjadi galak saat didekati Lulu Lili , selain itu Lala memunyai kebiasaan baru yaitu   pipis di sembarang tempat semisal di sofa, kasur, di lantai semua ruangan dan meja yang ada di semua ruangan. Hingga ruangan rumah kami bau pesing. 

Karena usia Lala Lili Lulu hanya beda 3 bulan ( sekedar info Lala Lili Lulu adalah satu ibu namun lain bapak ) sehingga masa birahi mereka bersamaan. 


Hingga tiba saatnya suara mengeong di saat-saat masa birahi bisa terjadi di pagi hari siang hari dan di saat malam waktu orang saat beristirahat. 

Karena itulah kami akhirnya menambah kucing dan kali ini kucing jantan ( kami beri nama Zipo ) sehingga kucing kami berjumlah 4. 


Disinilah awal kucing kami semakin banyak  Lala memiliki anak 2 bersama Zipo, Lulu memiliki anak 1 bersama Zipo. Total kucing kami menjadi 7 ekor.

Setelah beberapa tahun kucing kami bertambah 1 ekor yang kami beri nama Line, saat itu kami menemukan Line masih berumur 2 bulan melintasi jalan di depan mobil kita. 


Oleh suami bertujuan untuk di pinggirkan dari jalan namun Line berada di genggaman tangan suami untuk di bawa pulang untuk di obati matanya yang sakit. 

Namun saat Line sembuh kami tidak tega melepas Line, akhirnya Line menjadi anggota keluarga kami.

Beberapa hari saat Line berada di rumah kami, tetangga memberikan informasi ada kucing yang berumur sama dengan Line kelaparan tadinya hanya ingin memberi makan saja tetapi setelah melihat kucing ini tidak memiliki orang tua ataupun sodara dan selain itu bulu yang juga bagus akhirnya kucing tersebut  menjadi teman Line dan kami beri nama Telin total kucing kami 7 ekor tambah Line dan Telin sama dengan 9 ekor hehehe. 


Beberapa tahun kemudian Telin memiliki anak dari Zipo 3 ekor. Tidak lama kemudian kucing kami bertambah, anak kami pulang dari les yang kondisi hujan lalu anak kami melihat kucing kecil yang kehujanan anak kami merasa kasian lalu di bawa pulang untuk mendapatkan tempat yang hangat dan kami beri nama Puno.


Akhirnya Telin memiliki anak kembali namun kali ini dari Puno berjumlah 4 ekor tidak sampai disini telin memiliki anak kembali karena kurangnya pengawasan Telin hamil kembali dan akhirnya memiliki anak kembali berjumlah 3 yang kali ini kami tidak tahu siapa pejantan yang membuat Telin hamil.. hoooohoooo ( terkejut ).


Jadi kucing kami berjumlah 9 Ekor tambah 3 anak Telin ( Zoro, Beruang, Milo )  4 anak dari Telin ( Broo, Jerry, Canti dan Gorges ) tambah lagi 3 ekor dari anak telin ( Bontot, ragil dan Fin ) dari Telin 10 ekor anak total 19 ekor kucing kami miliki saat itu.


Tidak sampai disini saja kucing kami bertambah kembali suami pulang dari masjid ada kucing yang selalu mengikuti suami selain itu bila dipanggil selalu mematuhi suami akhirnya kucing kami bertambah menjadi 20 dan kami beri nama Bow.


Ini belum berakhir loh setelah beberapa hari kami di mintai tolong oleh tetangga ada kucing yang terjepit di mobil seharian terikak namun baru ketahuan esoknya lalu  saya menolong dan akhirnya saya bawa pulang dan kami beri nama Safira. Kini total kucing kami berjumlah 21.


Itulah awal mula kami memiliki kucing dan hingga berjumlah 21 ekor. 


Begitu banyak suka dan duka yang kami lalui dari mempermasalahkan ada kucing yang memiliki kebiasaan pipis sembarangan, kucing yang suka berantem, hingga kucing berjumlah banyak dan bingung saat kami akan berpergian lama. 

Semua gara-gara saya yang tidak rela membuang mereka atau memberikan ke orang lain saya tidak ingin mereka hidup dijalan hanya gara-gara sikap kucing-kucing yang tidak baik bagi kami atau kami yang tidak ingin lagi berbagi waktu merawat mereka. 


Saya tidak sanggup membayangkan meraka yang terbiasa hidup bersama kami yang selalu kami sayang .....lalu hidup di jalanan.


Saya sadar inilah resiko memiliki kucing mereka tidak salah mereka telah di takdirkan Tuhan untuk hidup dan kami rawat........ ( menangis saat menulis ini ... karena banyak kucing di luar sana yang hidup tidak beruntung .... saya tidak ingin kucing-kuciung ku mengalami hal ini )

Yang menjadi masalah saat ini aku semakin tua , aku ingin selalu merawat kucing-kucingku samapai aku mati semoga Tuhan memberi kami banyak rejeki dan kesehatan agar kami dapat merawat mereka hingga akhir hayat . 


Kini aku tidak ingin menambah kucing lagi karena tenaga ku semakin melemah dan aku juga tidak ingin mereka hidup tanpa perawatan ku karena tidak semua orang dengan sunguh-sungguh merawat binatang khususnya kucing. 


kini kucing ku tinggal 19 ekor ( menangis ) ... Lala tiba-tiba sakit yang awal mulanya nafsu makan menurun dalam waktu sehari dan di malam harinya Lala tidak bisa berjalan di saat itu dan malam itu juga Lala meninggal walau Lala memiliki kebiasaan pipis sembarangan sejak Lala berumur kurang lebih 8 bulan ( lahir Lala mei 2014 ) hingga meninggal ditanggal 17 Maret 2018 Lala bersama kami walau sempat Lala bersama seseorang karena seseorang tersebut ingin kucing, namun saya ambil kembali karena Lala tidak terawat saya marah terhadap seseorang tersebut dari awal itulah saya tidak lagi percaya dengan orang yang menginginkan kucing saya. 


Saya bersedih sepeninggal Lala walau Lala nakal...... istirahat dengan damai ya Lala maafkan bunda ayah belum bisa merawat dengan maksimal.

Zoro adalah kucing kami yang ke 2 meninggal . Zoro lahir 2 Desember 2018 dan meningal 26 Februari 2019. Zoro meninggal karena sakit Flu yang menyerang di paru-paru zoro hingga Zoro tidak dapat bernafas. zoro meninggal di klinik Hewan selama 5 hari dirawat. 


Dengan meninggalnya kucing kesayangan kami... walau meraka binatang rasanya seperti ditinggal meninggal oleh anak. 


Mungkin saya terlalu berlebihan tapi ini kenyataannya kami menangis dan bersedih saat mereka meninggal.

Kami saat ini akan pindah rumah. Pokoknya pus-pus ku harus aku bawa semua bagaiman caranya dan mimpiku pus-pusku memiliki kamar sendiri... 

Namun sepertinya tidak mungkin( krn lahan yang kami beli kurang lebar.... ) Ya Allah Tuhanku aku ingin pus-pusku mendapatkan tempat yang layak bersama kami Aamiin.

Semoga Tuhan memberikan rejeki untuk kami terutama rejeki untuk suamiku lebihkan yang banyak Ya Allah karena ada makhluk lucu-lucu yang harus kita rawat dan Ya Allah berikan kami umur agar kami dapat merawat kucing-kucing kesayangan kami... aamiin. 


Salam : 

Sayangi kucing kamu dengan setulus hati kamu.


No comments:

Post a Comment